ISLAM MINORITAS
DI AUSTRALIA, SOSOK MUSLIM YANG BERPENGARUH
(Sejarah Islam Minoritas)
Disusun oleh :
Mohammad
Ainur Ridlo
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Australia merupakan negara yang
mayoritas penduduknya menganut agama Kristen. Hal ini membuat Islam sebagai
agama yang datang dari timur tengah menjadi minoritas. Berdasarkan berdasarkan
sensus tahun 2011, penduduk Australia berjumlah 22.270.000, yang terdiri dari
beberapa agama yaitu, Kristen (67,3%), Atheis (24,2%), Buddha (2,7%), Islam
(2,4%), Hindu (1,4%), Agama Rakyat (0,7%), dan Yahudi (0,5%).[1]
Secara umum islam menjadi minoritas di
Australia disebabkan oleh proses imigrasi. sampai pada sekitar tahun 1860,
serombongan penggembala onta berasal dari Afganistan datang ke Australia
menambah jumlah Muslim yang tinggal di Australia. Islam dianggap sebagai agama
baru yang memberikan kekhawatiran penduduk Australia karena serangkaian aksi
terror yang mengatasnamakan Islam. Sehingga Muslim sebagai minoritas di
Australia menjadi objek praktik driskiminasi, marginalisasi dan tekanan
lainnya. Namun, pada perkembangan selanjutnya kerukunan beragama mulai terbentuk.
Kini kondisi umat Islam di Australia lebih baik. Muncul sosok muslim yang
berperan dalam kehidupan sosial dan ekonomi negara. Akan tetapi bentuk
penhinaan dan makian tetap menjadi warna kehidupan Muslim di Australia yang
berasal dari kelompok-kelompok pembenci Islam.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Islam di Australia ?
2. Apa saja problematika Muslim di
Australia ?
3. Siapa saja sosok Muslim yang
berpengaruh di Australia?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Islam di Australia
Islam masuk ke Australia melaui proses migrasi.
Muslim pertama yang masuk ke Australia adalah pedagang Mekkah pada abad ke-10.
kemudian nelayan-nelayan dari Makassar, Timor dan Maluku yang mulai menjalin
hubungan dagang dengan penduduk asli di Australia Utara pada antara abad ke-15
dan ke-17.[2] Para
imigran Muslim dari negara-negara di
bawah kerajaan Inggris datang ke Australia sebagai pelaut dan narapidana pada
abad ke-18 dan ke-19. Pada tahun 1830-an, para penunggang unta (cameleer)
dari Afghanistan, Pakistan, India, dan sebagainya tiba di south Australia untuk
bekerja.
Mereka bermigrasi sebagai penunggang unta
(cameleer) sebagai sarana trasnportasi di wilayah Australia yang wilayahnya
berupa padang pasir. Para cameleer ini berperan dalam pembangunan awal infrastruktur
di Australia, khususnya dalam transportasi, dan komunikasi. Dua cameleer
yaitu, Dost Mahomet dan Esan Khan mengikuti ekspedisi Burke dan Wills dari
Melbourne untuk mengeksplorasi wilayah-wilayah Australia yang belum terjamah.[3]
Selain itu, pekerjaan menjadi alasan bagi
imigran untuk masuk ke Australia. Pada akhir abad ke-19 para penyelam dari
Malaysia dan Indonesia tiba di Broome untuk bekerja di industri mutiara.
Kemudian awal abad ke-20, para Muslim Albania tiba untuk bekerja di perkebunan
tebu, tembakau, dan kapas. Mereka berhasil membentuk sebuah komunitas Muslim di
Queensland. Selain Queensland, Muslim Albania juga bekerja di Australia Barat
dan Victoria pada bidang perkebunan buah.
Tahun 1940-an, migrasi Muslim ke
Australia menjadi lebih mudah karena adanya skema perjalanan bantuan
Australia-Turki.[4]
Selanjutnya, disusul oleh Muslim Bosnia dan Kosovo yang datang pada 1960-an.
Mereka bermigrasi ke Australia untuk bekerja dalam proyek Pembangunan Listrik
Tenaga Air (PLTA) Snowy Mountain.
Berdasarkan berdasarkan sensus tahun 2011,
penduduk Australia berjumlah 22.270.000, yang terdiri dari beberapa agama
yaitu, Kristen (67,3%), Atheis (24,2%), Buddha (2,7%), Islam (2,4%), Hindu
(1,4%), Agama Rakyat (0,7%), dan Yahudi (0,5%).
Masyarakat Muslim di
Australia terpusat di kota Sydney dan Melbourne. Dalam melakukan aktifitas
ibadah Muslim di Australia mempunyai sekitar 100 Masjid dan sekitar 50 mushola.
Beberapa daerah yang jauh dari masjid Muslim berinisiatif untuk menyewa gedung
(misalnya gedung pusat kegiatan komunitas) untuk dijadikan tempat sholat
jum’at. Pada perkembangan berikutnya, Muslim-muslim Australia berhasil untuk
mengatur kehidupan mereka agar lebih tertata dengan rapi dengan cara membentuk
masjid-masjid, organisasi-organisasi, menunjuk seorang mufti, dan sebagainya.
Pada dasarnya paham yang dianut Muslim
Australia adalah Sunni, merupakan paham mayoritas, dan sisanya adalah Syiah,
Sufi dan Ahmadiyah.
Corak masyarakatnya multicultural,
merupakan masyarakat yang paling beragam secara
etnis atau secara ras. Penggunaan bahasa Inggris menjadi efektif
dalam hal ini untuk menyatukan umat Islam dari berbagai latar belakang yang
berbeda.
Dari yang telah disebutkan dapat diambil
keismpulan bahwa sebab Muslim di Australia menjadi minoritas adalah proses
migrasi, kebijakan multikulturalisme dan Konversi.
B. Problem dan Tantangan Umat Muslim di
Australia
Banyak permasalahan yang terlihat dalam
kehidupan Muslim di Australia
diantaranya adalah angka pengangguran diantara Muslim pendatang lebih
tinggi daripada yang lahir di Australia. Upah Muslim juga lebih rendah daripada
upah nasional secara umum.
Di dunia secara umum, identitas kultural
dan keagamaan sedang hangat dibicarakan. Setelah peristiwa 11 September, bom
bali, kemudian disusul bom London banyak Muslim yang mendapat perlakuan kurang
menyenangkan. Ditambah lagi setelah itu, pemerintah Australia mengadopsi
undang-undang anti-teror. Setelah ketegangan itu meredah baru-baru ini dunia
dikejutkan serangan teroris di Prancis. Hal ini menambah permasalahan baru bagi
Muslim Australia.
Selain itu di Australia terdapat beberapa
gerakan yang menyerang Islam di Australia diantaranya adalah Reclaim Australia
dan UPF (United Patriots Front) melakukan aksi dalam penolakan syariat Islam,
pembangunan masjid, sertifikasi halal dan pendidikan Islam di sekolah.[5]
Gencarnya gerakan Anti-Islam yang
dipimpin oleh Geert Wilders menjadi tantangan baru bagi Islam di Australia. Melalui
gerakanya, Wilders menghina Islam, nabi Muhammad dan Al-Qur’an. Ia telah membentuk partai anti-Islam pusatnya
di Perth. Merupakan masalah yang besar karena tidak hanya di Australia, di
negara-negara lain juga telah terbentuk gerakan Anti-Islam.[6]
C. Sosok Muslim yang Berpengaruh di
Australia
Ditengah memanasnya gerakan Anti-Islam,
di Australia tetap menghargai hak masyarakat untuk beragama dan tetap
mendapatkan perlindungan dari negara. Dengan kondisi seperti ini di Australia,
kehidupan umat Islam berangsur membaik. Muncul perorangan Muslim yang popuar
dan sukses menuai perhatian public Australia. Mereka terbuka akan keyakinannya,
kesuksesan di bidangnya masing-masing mereka peroleh tanpa mengorbarkan
keyakinan mereka sendiri. Bahkan, dapat menjadi inspirasi bagi semua kalangan
umat beragama. Berikut orang-orang Muslim yang menuai kesuksesan, diantaranya:
1. Sarah Baarini
Gadis
asal Melbourne ini dikenal sebagai seorang filantropis (dermawan) yang populer
di Australia. Ia menerima anugerah Wyndham
Council’s Mayoral Youth Award saat berusia 17 tahun untuk pengabdian masyarakat dan kepemimpinan. Di masa remaja, Sarah sudah memimpin
sejumlah lembaga amal dan penggalangan dana untuk berbagai misi kemanusiaan dan
kesehatan.
2. Susan Carland
Susan merupakan
mualaf di usia 19 tahun. Ia masuk Islam karena kesadaran sendiri, bukan karena
pengaruh orang lain. Ia
berprovesi sebagai Dokter. Sempat menarik
perhatian dunia lewat aksi menyumbang 1 dolar Australia, untuk setiap tweet
bully yang ia terima. Ia memang sering menjadi sasaran bully gara-gara ia
seorang muslim dan memakai hijab. Usaha menyuarakan perjuangan melawan
Islamphobia di Australia terus dilakukannya. Susan menerima gelar Phd dari Monash
University, setelah menulis studi tentang komunitas muslim di Australia.
3. Kapten Mona Sindy
Berasal dari keturunan Mesir-Australia, Mona Shindy merupakan
perwira AL Australia yang pertama kali mengenakan hijab. Tak tanggung-tanggung,
Kapten Mona menjadi kepala dari program peluncuran misil. Ia berharap bahwa
suatu saat akan benar-benar tercipta perdamaian di dunia.[7] Dinobatkan
sebagai pemenang penghargaan Telstra NSW Bisnis Woman tahun 2015. Penghargaan
Telstra NSW Bisnis Woman adalah penghargaan yang diberikan untuk merayakan
kerja keras dan determinasi dari para wanita yang tinggal di Australia.
4. Waaled Aly
seorang multi provesi (diusia 37 tahun),
sebagai pengacara, seorang insinyur, seorang akademisi (pengajar), musisi, dan
pemenang Walkley Award sebagai jurnalis.
Ia dibesarkan di Melbourne, sosok representasi Muslim di media
Australia. Ia menjadi co-host
terbaik di progam The
Proyek,Channel Ten. Aly juga perna menjadi Man of The Year, penghargaan kepada
pencapaian Muslim Australia.
5. Ahmed Fahour
Fahour, yang bermigrasi dari Libanon dengan
keluarganya pada usia 4 tahun. Fahour adalah CEO dari Australia Post, tapi itu
hanya salah satu dari banyak usaha bisnisnya. Juga ketua eksekutif Startrack,
direktur Carlton Football Club, dan mantan CEO Operasi Australia National
Australia Bank. Sumbangsi yang ia sembahkan bagi Islam di Australia adalah
pembangunan Musium Islam Australia ,selaku co-pendiri.
6. Ed Husic
Husic adalah menteri Islam pertama di
Australia. Ia menjabat sebagai sekretaris parlemen untuk Perdana Menteri Kevin
Rudd serta sekretaris parlemen untuk broadband.
7. Yasmin Abdel-Magied
Abdel-Magied adalah seorang insinyur mekanik
Sudan-Australia, advokat sosial, dan penulis. Dia menerima penghargaan dari The
Queensland Young Australia of the Year Award pada tahun 2015. Gairahnya untuk
keadilan sosial di mulai dari awal. Pada
16, ia mendirikan Youth Without Borders, sebuah organisasi yang berpusat pada
menciptakan perubahan positif bagi pemuda di masyarakat kehilangan haknya.
Abdel-Magied juga sering menjadi tamu di talk show mengenai isu seputar
komunitas Muslim, feminisme, dan keanekaragaman lintas budaya.
8. Bachar Houli
Sedangkan di
dunia Olahraga, sepakbola khas Australia, atau yang sering disebut 'footy', ada
pemain dari tim Richmond Tigers, Bachar Houli, Islam ketiga yang bermain di
Football League Australia setelah Adem Yze dan Sedat Sir. Dia pernah masuk
nominasikan untuk penghargaan AFL Rising Star di tahun 2008. Kini Bachar juga
menjabat sebagai salah satu duta multikultural Liga Footy Australia (AFL).
9. Mariam Veiszadeh
Lahir di Afghanistan selama Perang Soviet,
Veiszadeh. Keluarganya mencoba mencari
suaka hingga sampai di Australia pada tahun 1991. Dia sekarang seorang
pengacara dan advokat untuk anti-islamophobia dan perlakuan yang adil bagi
pengungsi dan pencari suaka. Ia menerima penghargaan The 2015 Westpac Woman of Influence Award
untuk pekerjaannya di bidang ini.[8]
10. Maha
Sukkar
adalah salah
seorang anggota polisi di negara bagian Victoria yang menggunakan jilbab. Salah
satu tugasnya adalah menangani komunitas dari berbagai latar belakang. Ia
polisi wanita pertama di Australia. Kini, sudah ada beberapa anggota kepolisian
perempuan yang mengikutinya menggunakan jilbab, baik di Victoria maupun di
negara bagian lainnya.[9]
Mereka sukses dibidangnya masing-masing,
hal itu tidak terlepas dari kerja keras dan tetap mempertahankan keyakinan.
Terlebih terobosan yang dilakukan dapat memberikan inspirasi bagi publik. Maka
tak heran jika sosok-sosok tersebut memperoleh penghargaan.
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Islam masuk ke Australia melalui
proses imigrasi dari berbagai wilayah. Membuat Islam di Australia bertipe
Multikultural, beragam secara
etnis atau secara ras. Sehingga, penggunaan bahasa Inggris menjadi
efektif dalam hal ini untuk menyatukan umat Islam dari berbagai latar belakang
yang berbeda.
Setelah meredahnya ketegangan pasca bom Bali
dan bom London, kini umat Islam kembali menjadi sasaran tuduhan akibat
terjadinya bom Prancis. Hal ini memberi dampak sensitif golongan yang akan
mebuat tegang kondisi umat beragama di Australia. Ditambah gencarnya gerakan
Anti-Islam yang dipimpin oleh Geert Wilders menjadi tantangan baru bagi Islam
di Australia maupun dunia.
Namun, Pemerintahan Australia tetap menghargai
hak masyarakat untuk beragama dan tetap mendapatkan perlindungan dari negara.
Dengan kondisi seperti ini di Australia, kehidupan umat Islam berangsur
membaik. Keadaan tersebut memberikan jalan untuk perorangan Muslim berkontribusi
dalam kehidupan sosial dan ekonomi negara. Muncul sosok Muslim yang popuar dan
sukses menuai perhatian public Australia. Mereka terbuka akan keyakinannya,
kesuksesan di bidangnya masing-masing mereka peroleh tanpa mengorbarkan keyakinan
mereka sendiri. Bahkan, dapat menjadi inspirasi bagi semua kalangan umat
beragama.
[5]http://www.antaranews.com/berita/507633/demo-anti-islam-digelar-serentak-di-kota-kota-australia
diakses pada 13 Januari 2016 pukul 07.07 WIB.
[6]http://www.republika.co.id/berita/internasional/abc-australia-network/15/10/20/nwij9s366-politikus-belanda-geert-wilders-luncurkan-parpol-antiislam-di-pert
diakses pada 13 Januari 2016 pukul 07.21 WIB.
[7]http://www.siraman.com/berita/wanita-wanita-muslim-ini-berhasil-merebut-simpati-warga-australia.html
diakses pada 12 Januari 2016 pukul 19.18 WIB.
[8]http://www.buzzfeed.com/shamisivasubramanian/i-am-you-are-we-are-australian#.obkQERL45
diakses pada 12 Januari 2016 pukul 21.03 WIB.
[9]
http://www.tribunnews.com/australia-plus/2015/11/26/video-sosok-polisi-berjilbab-pertama-di-australia?page=2
diakses pada 12 Januari 2016 pukul 22.34 WIB.
0 Response to "MAKALAH ISLAM DI AUSTRALIA"
Posting Komentar